Tinjauan Tentang IBD
Pendahuluan :
Mata kuliah IBD
adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai-nilai, tentang
kebudayaan tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya
sehari-hari. Diharapkan mata kuliah ini dapat menjadi semacam lingua franca
atau bahasa pemersatu bagi para akademisi
dari berbagai lapangan ilmiah. Dengan memiliki satu bekal yang sama
diharapkan agar para akademisi dapat lebih lancer berkomunikasi. Kelancaran berkomunikasi
ini selanjutnya akan memperlancar proses pembangunan dalam berbagai bidang yang
ditangani oleh para cendikiawan dari berbagai
lapangan keahlian.
Dengan mendapat
mata kuliah IBD mahasiswa diharapkan nenatinya memiliki latar belakang
pengetahuan yang cukup luas tentang kebudaaan Indonesia pada umumnya dan
menimbulkan minat mendalaminya lebih lanjut, agar dengan demikian mahasiswa diharapkan
turut mendukung dan mengembangkan kebudayaannya sendiri dengan kreatif. Salah
satu sifat penting mata kuliah ini ialah bahwa IBD bukan pelajaran sastra,
bukan filsafat, bukan sesuatu disiplin ilmu yang berdiri sendiri. Sesuai dengan
namanya Ilmu Budaya Dasar, kuliah ini hanya memberikan dasar-dasar yang cukup
kuat kepada mahasiswa untuk mencari hubungan antara segala segi kebudayaan
dalam hubungan usaha yang terus mencari kebenaran, keindahan, kebebasan, dalam
berbagai bentuk, serta hubungannya dengan alam semesta, Tuhannya, masyarakatnya
dan juga penemuan dirinya sendiri. Pendeknya dalam mencari hidup yang dirasanya lebih bermakna. Ini
tentu menyangkut sikap moral yang diharapkan memperlengkapi mahasiswa dengan
pengalaman luas yang padu yang akan membimbingnya kearah pembentukan
ukuran-ukuran, rasa dan nilai-nilai dengan tidak bergantung pada orang lain.
Jadi secara singkat daptlah dikatakan bahwa setelah mendapatkan mata kuliah ini
mahasiswa diharapkan memeprlihatkan :
- minat dan kebiasaan menyelidiki apa-apa yang terjadi di sekitarnya dan di luar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya dan mengapa.
- Kesadaran akan pola-pola nilai yagn dianutnya serta bagaimana hubungan nilai-nilai ini dengan cara hidupnya sehari-hari
- Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai-nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia secara berdiri sendiri dapat membenarkan nilai-nilai tersebut untuk dirinya sendiri
- Keberanian moral untuk mempertahankan nilai-nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan penuh tanggungjawab dan sebaliknya menolak nilai-nilai yang tidak dibenarkannya.
Latar
belakang diberikannya IBD selain melihat konteks budaya Indonesia juga sesuai
dengan program pendidikan di Perguruan Tinggi dalam rangka menyempurkan
pembentukan sarjana. Pendidikan tinggi diharapkan dapat menghasilkan
sarjana-sarjana yang mempunyai seperangkat pengetahuan yang terdiri atas.
- Kemampuan akademis; adalah kemampuan untuk berkomunikasi secara ilmiah, baik lisan maupun tulisan, menguasai peralatan analisis, maupun berpikir logis, kritis, sitematis, dan analitis, memiliki kemampuan konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah yang dihadapi, serta mampu menawarkan alternative pemecahannya
- Kemampuan professional; adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang bersangkutan. Dengan kemampuan ini, para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan dan ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.
- Kemampuan personal ; adalah kemampuan kepribadian. Dengan kemampuan ini para tenaga ahli diharapkan memiliki pengetahuan sehingga mampu menunjukkan sikap, dan tingkah laku, dan tindakan yang mencerminkan kepribadian Indonesia, memahami dan mengenal nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, dan kenegaraan, serta memiliki pandangan yang luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah yang dihadapi oleh masyarakat Indonesia.
Dengan
seperangkat kemampuan yang dimilikinya lulusan perguruan tinggi diharapkan
menjadai sarjana yang cakap, ahli dalam bidang yang ditekuninya serta mau dan
mampu mengabdikan keahliannya untuk kepentingan masyarakat Indonesia dan umat
manusia pada umumnya.
Latar belakang diberikannya mata kuliah
IBD dalam konteks budaya, Negara dan
masyarakat Indonesia berkaitan dengan permasalahan sebagai berikut :
- Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaraman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tak lepas dari ikatan-ikatan primordial, kesukuan dan kedaerahan.
- Proses pembangunan yang sedang berlangsung terus menerus menimbulkan dampat positi dan dampak negative berupa terjadinya pergeseran nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
- Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konfflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung terhadap kemajuan yang telah diciptakannya itu. Hal ini merupakan sikap ambivalen teknologi, yang disamping memberikan segi positf, juga memiliki segi negative.
Ilmu Budaya Dasar Sebagai bagian dari MKDU
Secara khusus mata kuliah dasar umum bertujuan untuk menghasilkan warga
Negara sarjana yang :
- Berjiwa Pancasila sehingga segala keputusan serta tindakannya mencerminkan pengamalan nilai-nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia
- Taqwa terhadap Tuhan yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai dengan ajaran agamanya dan memiliki toleransi terhadap pemeluk agama lain
- memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, politik maupun pertahanan keamanan
- Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama-sama mampu berperan serta meingkatkan kualitassnya, maupun lingkungan alamiahnya dan secara bersama-sama berperan serta didalam pelestariannya.
Jadi
pendidikan umum yang menitik beratkan paa usaha mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda
dengan mata kuliah Bantu yang bertujuan menopang keahlian mahasiswa dalam
disiplin ilmunya. Demikian juga berbeda degnan pendidikan keahlian yang
bertujuan untuk mengembangkan keahlian mahasiswa dalam bidang atau disiplin
ilmunya.
Pengertian Ilmu Budaya Dasar
Secara sederhana IBD adalah
pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian
umum tentang konsep-konsep yang diekembangkan untuk mengkaji masalah-masalah
manusia dan kebudayaan. Istilah IBD dikembangkan petama kali di Indonesia
sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa
Inggris “the Humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari
bahasa latin humnus yang astinya manusia, berbudaya dan halus. Dengan
mempelajari th humanities diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih
manusiawi, lebih berbudaya dan lebih halus. Dengan mempelajari the humanities
diandaikan seseorang akan bisa menjadi lebih manusiawi, lebih berbudaya dan
lebih halus. Dengan demikian bisa dikatakan bahwa the humanities berkaitan
dengan nilai-nilai manusia sebagai homo humanus atau manusia berbudaya. Agar
manusia menjadi humanus, mereka harus mempelajari ilmu yaitu the humanities
disamping tidak meninggalkan tanggungjawabnya yang lain sebagai manusia itu
sendiri.
Untuk mengetahui bahwa ilmu budaya
dasar termasuk kelompok pengetahuan budaya lebih dahulu perlu diketahui pengelompokan
ilmu pengetahuan. Prof Dr.Harsya Bactiar mengemukakan bahwa ilmu dan
pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar yaitu :
- Ilmu-ilmu Alamiah ( natural scince ). Ilmu-ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah. Caranya ialah dengan menentukan hokum yang berlaku mengenai keteraturan-keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas. Hasil analisis ini kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitian 100 5 benar dan 100 5 salah
- Ilmu-ilmu sosial ( social scince ) . ilmu-ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam hubungan antara manusia. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode ilmiah sebagai pinjaman dari ilmu-ilmu alamiah. Tapi hasil penelitiannya tidak 100 5 benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antara manusia initidak dapat berubah dari saat ke saat.
- Pengetahuan budaya ( the humanities ) bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan-kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal ini digunakan metode pengungkapan peristiwa-peristiwa dan kenyataan-kenyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti.
Pengetahuan budaya
(the humanities) dibatasi sebagai pengetahuan yang mencakup keahlian (disilpin)
seni dan filsafat. Keahlian inipun dapat dibagi-bagi lagi ke dalam berbagai
hiding keahlian lain, seperti seni tari, seni rupa, seni musik,dll. Sedangkan
ilmu budaya dasar (Basic Humanities) adalah usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
perkataan lain IBD menggunakan pengertian-pengertian yang berasal dari berbagai
bidang pengetahuan budaya untuk mengembangkan wawasan pemikiran serta kepekaan
mahasiswa dalam mengkaji masalah masalah manusia dan kebudayaan.
Ilmu budaya daar
berbeda dengan pengetahuan budaya. Ilmu budaya dasar dalam bahasa Ingngris
disebut basic humanities. Pengetahuan budaya dalam bahas inggris disebut dengan
istilah the humanities. Pengetahuan budaya mengkaji masalah nilai-nilai manusia
sebagai mahluk berbudaya (homo humanus). Sedangkan ilmu budaya dasar bukan ilmu
tentang budaya, melainkan mengenai pengetahuan dasar dan pengertian umum
tentang konsep-konsep yang dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia
dan budaya.
Tujuan Ilmu Budaya
Dasar
Penyajian mata
kuliah ilmu budaya dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat
memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep-konsep yang
dikembangkan untuk mengkaji masalah-masalah manusia dan kebudayaan. Dengan
demikian mata kuliah ini tidak dimaksudkan untuk mendidik ahli-ahli dalam salah
satu bidang keahlian yang termasuk didalam pengetahuan budaya (the humanities)
akan tetapi IBD semata-mata sebagai salah satu usaha untuk mengembangkan
kepribadian mahasiswa dengan cara memperluas wawasan pemikiran serta kemampuan
kritikalnya terhadap nilai-nlai budaya, baik yang menyangkut orang lain dan
alam sekitarnya, maupun yang menyangkut dirinya sendiri. Untuk bisa menjangkau
tujuan tersebut IBD diharapkan dapat :
- Mengusahakan kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka
- Memberi kesempatan kepada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemansiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan-persoalan yang menyangkut kedua hal tersebut.
- Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bagnsa dan Negara serta ahli dalam bidang disiplin masing-masing tidak jatuh ke dalam sifat-sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat
- menguasahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancer dalam berkomunikasi.
Ruang Lingkup Ilmu
Budaya Dasar
Bertitik tolak
dari kerangka tujuan yagn telah ditetapkan, dua masalah pokok bisa dipakai
sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah
IBD. Kedua masalah pokok itu adalah :
- Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing-masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai disiplin dalam pengetahuan budaya
- Hakekat manusia yang satu atau universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing-masing jaman dan tempat.
Menilik kedua
pokok masalah yang bisa dikaji dalam mata kuliah IBD, nampak dengan jelas bahwa
manusia menempati posisi sentral dalam pengkajian. Manusia tidak hanya sebagai obyek pengkajian. Bagaimana hubungan
manusia dengan alam, dengan sesame, dirinya sendiri, nilai-nilai manusia dan
bagaimana pula hubungan dengan sang pencipta menjadi tema sentral dalam IBD.
Pokok-pokok bahasan yang dikembangkan adalah :
- Manusia dan cinta kasih
- Manusia dan Keindahan
- Manusia dan Penderitaan
- Manusia dan Keadilan
- Manusia dan Pandangan hidup
- Manusia dan tanggungjawab serta pengabdian
- Manusia dan kegelisahan
- Manusia dan harapan
Manusia dan Kebudayaan
.
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati
berbagai kenyataan yang diwujudkan oleh kebudayaan dan dapat mengkaji semua
hubungan antara manusia dan kebudayaan, mengetahui hakekat manusia,mengerti
tentang semua unsur-unsur kebudayaanMahasiswa dapat menjelaskan tentang
unsur-unsur yang membangun manusia
Tujuan Instruksional Khusus :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekkat manusia
-
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang kepribadian bangsa
timur
-
Mahasiswa dapat menunjukan bagan psiko-sosiogram
manusia
-
Mahasiswa dapat mendefinisikan kebudayaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 7 unsur kebudayaan
universal
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 wujud kebudayaan menurut
dimensi wujudnya
Manusia
Dipandang
dari segi ilmu eksakta, manusia adalah kumpulan dari partikel-partikel atom
yang membentuk jaringan sistem yang dimiliki oleh manusia ( ilmu kimia ).
Manusia merupakan kumpulan dari berbagai sistem fisik yang saling terkait satu
sama lain dan merupakan kumpulan dari energi ( ilmu fisika ). Manusia merupakan
mahluk biologis yang tergolong dalam golongan
mahluk mamalia ( biologi ). Dalam ilmu-ilmu sosial, manusia merupakan
mahluk yang ingin memperoleh keuntungan atu selalu memperhitungkan setiap
kegiatan, sering disebut homo economicus ( ilmu ekonomi ). Manusia merupakan mahluk sosial yang tidak
dapat berdiri sendiri ( sosiologi ), mahluk yang selalu ingin mempunyai
kekuasaan ( politik ). Dan lain sebagainya.
- Manusia itu terdiri dari empat unsure yang saling terkait, yaitu :
- Jasad; yaitu badan kasar manusia yang nampak pada luarnya, dapat diraba, dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
- Hayat; yaitu mengandung unsure hidup, yang ditandai dengan gerak
- Ruh; yaitu bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersift konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
- Nafs; dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentan diri sendiri
- Manusia sebagai satu kepribadian yang mengandung 3 unsur yaitu :
- Id. Yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitive dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan cirri alami yang irrasional dan terkait masalah sex, yang secara instingtual menentukan proses-proses ketidaksadaran. Id tidak berhubungan dengan lingkungan luar diri, tetapi terkait dengan struktur lain kepribadian yang pada gilirannya menjadi mediator antara insting Id dengan dunia luar.
- Ego. Merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari Id, seringkali disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubgunkan energi Id ke dalam saluran osial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
- Superego. Merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira-kira pada usia limat tahun. Dibandingkan dengan Id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego menunjukkan pola aturan yang dalam derajat tertentu menghasilkan control diri melalui sistem imbalan dan hukuman yang terinternalisasi.
Dari
uraian diatas dapat mengkaji aspek tindakan manusia dengan analisa hubungan antara tindakan dan
unsure-unsur manusia. Seringkali misalnya orang senang terhadap penyimpangan
terhadap nilai-nilai masyarakat dapat diidentifikasi bahwa orang tersebut lebih
dikendalikan oleh Id dibandingkan super-egonya. Atau seringkali aa kelainan
yang terjadi pada manusia, misalnya orang yang berparas buruk dan bertubuh
pendek berani tampil ke muka umum, dpat diterangkan dengan mengacu pada unsur
nafs (kesadaran diri ) yang dimilikinya. Kesemuanya tersebut dapat digunakan
sebagai alat analisa bagi tingkah laku manusia.
Hakekat Manusia :
- Mahluk ciptaan Tuhan yagn terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh
- Mahluk ciptaan Tuhan yang paling sempurna, jika dibandingkan denan mahluk lainnya
- mahluk biokultural yaitu mahluk hayati yagn budayawi
- Mahluk Ciptaan Tuhan yagn terkait dengan lingkungan, mempunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya
Pengertian Kebudayaan
Kebudayaan
selalu dimiliki oleh setiap masyarakat, hanya saja ada suatu masyarakat yang
lebih baik perkembangan kebudayaannya dari pada masyarakat lainnya untuk
memenuhi segala kebutuhan masyarakatnya. Pengertian kebudayaan banyak sekali
dikemukakan oleh para ahli. Salah satunya dikemukakan oleh Selo Soemardjan dan
Soelaiman Soemardi, yang merumuskan bahwa kebudayaan adalah semua hasil
dari karya, rasa dan cipta masyarakat.
Karya masyarakat menghasilkan teknologi dan kebudayaan kebendaan, yang
diperlukan manusia untuk menguasa alam sekitarnya, agar kekuatan serta hasilnya
dapat diabdikan untuk kepntingan masyarakat.
Rasa yang meliputi jiwa manusia
mewujudkan sega norma dan nilai masyarakat yang perlu untuk mengatur
masalah-masalah kemasarakatan alam arti
luas., didalamnya termasuk, agama, ideology, kebatinan, kenesenian dan semua
unusr yang merupakan hasil ekspresi dari jiwa manusia. Yang hidup sebagai
anggota masyarakat. Selanjtunya cipta merupakan kemampuan mental, kemampuan
piker dari orang yang hidup bermasyarakat dan yang antara lain menghasilkan
filsafat serta ilmu pengetahuan. Rasa dan cipta dinamakan kebudayaan rohaniah.
Semua karya, rasa dan cipta dikuasai oleh karsa dari orang-orang yang
menentukan kegunaannya, agar sesuai dengan kepentingan sebagian besar, bahkan
seluruh masyarakat.
Dari pengetian tersebut
menunjukkan bahwa kebudayaan itu merupakan keseluruhan ari pengetahuan manusia
sebagai mahluk sosial, yang digunakan untuk menginterpretasikan dan memahami
lingkungan yang dihadapi, untuk memenuhi segala kebutuhannya serta mendorong
terwujudnya kelakuan manusia itu sendiri.Atas dadar itulah para ahli mengemukakan adanya unsure
kebudayaan yang umumnya diperinci menjadi 7 unsur yaitu :
- unsur religi
- sistem kemasyarakatan
- sistem peralatan
- sistem mata pencaharian hidup
- sistem bahasa
- sistem pengetahuan
- seni
Bertitik tilah dari sistem inilah maka
kebudayaan paling sedikit memiliki 3 wujud antara lain :
- wujud sebagai suatu kompleks dari ide, gagasan, norma, peraturan dan sejenisnya. Ini merupakan wujud ideal kebudayaan. Sifatnya abstrak, lokasinya aa dalam pikiran masyarakat dimana kebudayaan itu hidup
- kebudayaan sebagai suatu kompleks aktivitas kelakuan berpola dari manusia dalam masyarakat
- kebudayaan sebagai benda hasil karya manusia
Perubahan
kebudayaan pada dasarnya tidak lain dari para perubahan manusia yang hidup
dalam masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan itu. Perubahan itu terjadi
karena manusia mengadakan hubungan dengan manusia lainnya, atau karena hubungan
antara kelompok manusia dalam masyarakat. Tidak ada kebudayaan yanga statis,
setiap perubahan kebudayaan mempunyai dinamika, mengalami perubahan; perubahan
itu akibat dari perubahan masyarakat yang menjadi wadah kebudayaan tersebut.
Manusia dan Cinta Kasih
TIU : Mahasiswa dapat memahami
dan mengerti tentang cinta kasih, serta kaitannya dengan manusia
TIK
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian cinta kasih
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 unsur tentang cinta
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 tingkatan cinta
-
Mahasiswa dapat menyebutkan berbagai bentuk cinta
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kasih sayang
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kemesraan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pemujaan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian belas kasih
-
Mahasisswa dapat menyebutkan cara-cara menumpahkan
belas kasih
Pengertian Cinta Kasih
Menurut kamus umum bahasa Indonesia
karya WJS Poerwadarminta. Cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa)
sayagn (kepada). Ataupun rasa sangat kasih atau sangat tertarik hatinya
sedangkan kata kasih artinya perasaan saying atau cinta kepada atau menaruh
belas kasihan. Dengan demikian arti cinta dan kasih hampir bersamaan, sehingga
kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan
sebagai perasaan suka (saying) kepada seseorang yang disertai menaruh belas kasihan.
Pengertian
tentang cinta dikemukakan oleh Dr. Sarlito.W.Sarwono. dikatakan bahwa cinta
memiliki 3 unsur yaitu keterikatan, keintiman, dan kemesraan.. Yang dimaksud
dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala
prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia.
Keintiman yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan
dan tingkah laku yang menunjukkan bahwa antara anda dengan dia sudah
tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti bapak, ibu, saudara
digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan saying. Kemesraan yaitu
adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak
bertemu, adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayang.
Didalam kitab suci Al Quran ditemui
adanya fenomena cinta yang bersembunyi dalam jiwa manusia. Cinta memiliki 3
tingkatan yaitu tinggi, menengah dan rendah. Cinta tingkat tinggi adalah cinta
kepada Allah, rasulallah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah
adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat. Cinta
tingkat rendah aanya cinta yang lebih mengutamakan cinta keluarga, kerabat,
harta dan tempat tinggal.
Kasih
Sayang
Kasih
saying adalah perasaan saying, perasaan
cinta atau perasaan suka kepada seseorang. Dalam kehidupan berumah tangga kasih
sayaing merupakan kunci kebahagiaan. Kasih saying ini merupakan pertumbuhan
dari cinta. Dalam kasih saying sadar atau tidak sadar dari masing-masing pihak dituntut tanggungjawab,
pengorbanan, kejujuran, saling percaya, saling pengertian, saling terbuka,
sehingga keduanya merupakan kesatuan
yang bulat dan utuh. Bila salah satu unsure kasih saying hilang, misalnya unur
tanggungjawab, maka retaklah keutuhan rumah tangga itu.
Kemesraan
Kemesraan
berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab.
Kemesraan ialah hubungan yagn akrab baik antara pria dan wanita yang sedang
dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya
merupakan perwujudan kasih saying yang mendalam.
Pemujaan
Pemujaan
adalah salah satu manifestasi cinta manusia kepada Tuhannya yang diwujudkan
dalam bentuk komunikasi ritual.
Belas
Kasihan
Dalam
surat Yohanes dijelaskan ada 3 macam cinta. Cinta Agape ialah cinta manusia
kepada Tuhan. Cinta Philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan
saudara. Dan ketiga cinta erros atau amor ini ialah cinta antara pria dan
wanita. Beda antara cinta amor dan eros
ini adalah citna eros cinta karena kodrati sebagi laki-lakai dan perempuan,
sedangkan cinta amor karena unsure-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis
normal yang cantik mencintai dan mau menikahi seorang pemuda yang kerdil. Cinta
terhdap sesame merupakan perpaduan cinta agape dan cinta philia. Cinta sesame
ini diberikan istilah belas kasihan untuk membedakan antara cinta kepada orang tua, pria-wanita,
cinta kepada Tuhan. Dalam cinta kepada sesame ini diberi istilah belas kasihan,
karena cinta disini buka karena cakapnya, kayanya, cantiknya, melainkan karena
penderitaannya.
Manusia dan Penderitaan
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan menghayati
kenyataan-kenyataan yang ada dalam kehidupan manusia dengan berbagai macam
penderitaan, pengaruh dan sebab yang ada
TIK :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian penderitaan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian siksaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 siksaan yang sifatnya
psikis
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kekalutan mental
-
Mahasiswa dapat menyebutkan gejala-gejala seseorang
mengalami kekalutan mental
-
Mahasiswa dapat menyebutkan tahap-tahap gangguan
kejiwaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab timbulnya
kekalutan mental
-
Mahasiswa dapat menyebutkan proses-proses kekalutan
mental
-
Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab timbulnya
penderitaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan pengaruh yang akan terjadi
pada seseorang jika mengalami penderitaan
Pengertian
Penderitaan
Penderitaan
berasal dari kata derita. Kata derita berasal dari bahasa sansekerta dhra
artinya menahan atau menanggung. Derita artinya
menanggung atau merasakan sesuatu yang tidak menyenangkan. Penderitaan
dapat berupa penderitaan lahir atau batin atau lahir dan batin. Penderitaan
termasuk realitas manusia dan dunia. Intensitas penderitaan bertingkat-tingkat,
ada yang berat, ada yang ringan. Namun peranan individu juga menentukan
berat-tidaknya intensitas penderitaan. Suatu pristiwa yang dianggap penderitaan oleh seseorang
belum tentu merupakan penderitaan bagi orang lain. Dapat pula suatu penderitaan
merupakan energi untuk bangkit kembali bagi seseorang, atau sebagai langkah
awal untuk mencpai kenikmatan dan kebahagiaan.
Berbagai kasus
penderitaan terdapat dalam kehidupan. Banyaknya macam kasus penderitaan sesuai
dengan liku-liku kehidupan manusia. Bagaimana manusia menghadapi penderitaan
dalam hidupnya ? penderitaan fisik yagn dialami manusia tentulah diatasi dengan
cara medis untuk mengurangi atau menyembuhkannya, sedangkan penderitan psikis,
penyembuhannya terletak paa kemampuan si penderita dalam menyelesaikan
soal-soal psikik yang dihadapinya.
Siksaan
Siksaan dapat
diartikan sebagai siksaan badan atau jasman, dan dapat juga berupa siksaan jiwa
atau rokhani. Akiabt siksaan yang dialami seseorang, timbullah penderitaan.
Siksaan yagn sifatnya psikis bisa berupa : kebimbangan, kesepian, ketakutan.
Ketakutan yang berlebih-lebihan yang tidak pada tempatnya disebut phobia.banyak
sebab yang menjadikan seseorang merasa
ketakutan antara lain : claustrophobia dan agoraphobia, gamang, ketakutan,
keakitan, kegagalan. Para ahli ilmu jiwa cenderung berpendapat bahwa phobia
adalah suatu gejala dari suatu problema psikologis yang dalam, yang harus
ditemukan, dihadapi, dan ditaklukan sebelum phobianya akan hilang. Sebaliknya
ahli-ahli yang merawat tingkah laku percaya bahwa suatu phobia adalah
problemnya dan tidak perlu menemukan sebab-sebabnya supaya mendapatkan
perawatan dan pengobatan. Kebanyakan ahli setuju bahwa tekanan dan ketegangan
disebabkan oleh karena si penderita hidup dalam keadaan ketakutan terus
menerus, membuat keadaan si penderita sepuluh kali lebih parah.
Kekalutan Mental
Penderitaan batin
dalam ilmu psikologi dikenal sebagai kekalutan mental. Secara lebih sederhana
kekalutan mental adalah gangguan kejiwaan akibat ketidakmampuan seseorang
menghadapi persoalan yang harus diatasi sehingga yang bersangkutan bertingkah
laku secara kurang wajar. Gejala permulaan bagi seseorang yang mengalami
kekalutan mental adalah :
- nampak pada jasmani yang sering merasakan pusing, sesak napas, demam, nyeri pada lambung
- nampak pada kejiwaannya dengan rasa cemas, ketakutan, patah hati, apatis, cemburu, mudah marah
Tahap-tahap
gangguan kejiwaan adalah :
- gangguan kejiwaan nampak pada gejala-gejala kehidupan si penderita bais jasmana maupun rokhani
- usaha mempertahankan diri dengan cara negative
- Kekalutan merupakan titik patah (mental breakdown) dan yang bersangkutan mengalam gangguan
Sebab-sebab
timbulnya kekalutan mental :
- Kepribadian yang lemah akibat kondisi jasmani atau mental yang kurang sempurna
- terjadinya konflik sosial budaya
- cara pematangan batin yang salah dengan memberikan reaksi yang berlebihan terhadap kehidupan sosial
Proses kekalutan
mental yang dialami seseorang mendorongnya kearah positif dan negative. Posotf;
trauma jiwa yang dialami dijawab dengan baik sebgai usaha agar tetap survey
dalam hidup, misalnya melakukan sholat tahajut, ataupun melakukan kegiatan yang
positif setelah kejatuhan dalam hidupnya. Negatif; trauma yang dialami
diperlarutkan sehingga yang bersangkutan
mengalami fustasi, yaitu tekanan batin akibat tidak tercapainya apa yang
diinginkan. Bentuk fustasi antara lain :
- agresi berupa kamarahan yang meluap-luap akibat emosi yang tak terkendali dan secara fisik berakibat mudah terjadi hypertensi atau tindakan sadis yang dapat membahayakan orang sekitarnya
- regresi adalah kembali pada pola perilaku yang primitive atau kekanak-kanakan
- fiksasi; adalah peletakan pembatasan pada satu pola yang sama (tetap) misalnya dengan membisu
- proyeksi; merupakan usaha melemparkan atau memproyeksikan kelemahan dan sikap-sikap sendiri yang negative kepada orang lain
- Identifikasi; adalah menyamakan diri dengan seseorang yang sukses dalam imaginasinya
- narsisme; adalah self love yang berlebihan sehingga yang bersangkutan merasa dirinya lebih superior dari paa orang lain
- autisme; ialah menutup diri secara total dari dunia riil, tidak mau berkomunikasi dengan orang lain, ia puas dengan fantasinya sendiri yagn dapat menjurus ke sifat yang sinting.
Penderitaan
kekalutan mental banyak terdapat dalam lingkungan seperti :
- kota – kota besar
- anak-anak muda usia
- wanita
- orang yang tidak beragama
- orang yang terlalu mengejar materi
Apabila kita kelompokkan secara sederhana
berdasarkan sebab-sebab timbulnya penderitaan, maka penderitaan manusia dapat
diperinci sebagai berikut :
- Penderitaan yang timbul karena perbuatan buruk manusia
- Penderitaan yang timbul karena penyakit, siksaan/azab Tuhan
Orang yang
mengalami penderitaan mungkin akan memperoleh pengaruh bermacam-macam dan sikap
dalam dirinya. Sikap yang timbul dapat berupa sikap positif ataupun sikap
negative. Sikap negative misalnya penyesalan karena tidak bahagia, sikap
kecewa, putus asa, atau ingin bunuh
diri. Kelanjutan dari sikap negatif ini dapat timbul sikap anti, mislanya anti
kawain atau tidak mau kawin, tidak punya gairah hidup, dan sebagainya. Sikap
positif yaitu sikap optimis mengatasi penderitaan, bahwa hidup bukan rangkaian
penderitaan, melainkan perjuangan membebaskan diri dari penderitaan dan
penderitaan itu adalah hanya bagian dari kehidupan. SIkap positif biasanya
kreatif, tidak mudah menyerah, bahkan mungkin
timbul sikap keras atau sikap anti. Misalnya sifat anti kawin paksa, ia
berjuang menentang kawin paksa, dan lain-lain.
Manusia dan Keindahan
TIU :
Mahasiswa dapat mengetahui
dan memahami tentang keindahan, renungan, keserasihan serta kaitannya dengan
manusia didalam kehidupan sehari-hari
TIK :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keindahan
-
Mahasiswa dapat membedakan antara keindahan sebagai
suatu kualitas abstrak dan sebagai sebuah banda tertantu yang indah
-
Mahasiswa dapat menyebutkan tentang keindahan yang
seluas-luasnya
-
Mahasiswa dapat menjelaskan tentang nilai etetik
-
Mahasiswa dapat membedakan nilai ekstrinsik dan nilai
instrinsik
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang
kontemplasi dan ekstansi
-
Mahasiswa dapat menyebutkan teori-teori dalam renungan
Keindahan
Kata keindahan
berasal dari kata indah, artinya bagus, permai, cantik, elok, molek dan
sebagainya. Keidahan identik dengan kebenaran. Keindahan kebenaran dan
kebenaran adalah keindahan. Keduanya mempunyai nilai yang sama yaitu abadi, dan
mempunyai daya tarik yang selalu bertambah. Yang tidak mengandung kebenaran
berarti tidak indah. Keindahan juga bersifat universal, artinya tidak terikat
oleh selera perseorangan, waktu dan tempat, kedaerahan, selera mode, kedaerahan
atau lokal.
Apakah keindahan Itu ?
Sebenarnya sulit
bagi kita untuk menyatakan apakah keindahan itu. Keindahan itu suatu konsep
abstrak yang tidak dapat dinikmati karena tidak jelas. Keindahan itu baru jelas
jika telah dihubungkan dengan sesuatu yang berwujud atau suatu karya. Dengan
kata lain keindahan itu baru dapat dinikmati jika dihubungkan dengan suatu
bentuk. Dengan bentuk itu keindahan berkomunikasi
Menurut cakupannya
orang harus membedakan keindahan sebagai suatu kualita abstrak dan sebagai
sebuah benda tertentu yang indah. Untuk pembedaan itu dalam bahasa Inggris sering
dipergunakan istilah “beuty” (keindahan) dan “the beautiful” (benda atau hal
indah). Dalam pembatasan filsafat, kedua pengertian ini kadang-kaang
dicampuradukkan saja. Disamping itu terdapat pula perbedaan menurut luasnya
pengertian; yakni
- keindahan dalam arti luas
- keindahan dalam arti estetis murni
- keindahan dalam arti terbatas dalam pengertiannya dengan penglihatan
Keindahan alam
arti luas merupakan pengertian semula dari bangsa Yunani dulu yang didalamnya
tercakup pula kebaikan. Plato misalnya menyebut tentang watak yang indah dan
hukum yang indah, sedang Aristoteles merumuskan keindahan sebagai sesuatu yang
selain baik juga menyenangkan. Plotinus menulis tentang ilmu yang indah,
kebajikan yang indah. Orang Yunani dulu berbicara juga tentang buah pikiran
yang indah dan adapt kebiasaan yang indah. Tapi bangsa Yunani juga mengenal
keindahan dalam arti estetis yang disebutnya “symetria” untuk keindahan
berdasarkan penglihatan dan harmonia untuk keindahan berdasarkan pendengaran.
Jadi pengertian keindahan seluas-luasnya meliputi : keindahan seni, keindahan
alam, keindahan moral dan keindahan intelektual.
Keindahan dalam
arti estetik murni menyangkut pengalaman estetis dari seseorang dalam
hubungannya dengan segala sesuatu yang dicerapnya. Sedang keindahan dalam arti
terbatas lebih disempitkan sehingga hanya menyangkut benda-benda yang
dicerapnya dengan penglihatan, yakni berupa keindahan dari bentuk dan warna.
Nilai estetik.
Dalam rangka teori
umum tentang nilai The Liang gie menjelaskan bahwa pengertian keindahan
dianggap sebagai salah satu jenis nilai sepertihalnya nilai moral, nilai
ekonomik, nilai pendidikan dan sebagainya. Nilai yang berhubungan dengan segaa
sesuatu yang tercakup dalam pengertian keindahan disebut nilai estetik. Nilai
adalah suatu relaitas psikologis yang harus dibedakan secara tegas dari
kegunaan, karena terdapat dalam jiwa manusia dan bukan pada bendanya itu
sendiri. Nilai itu oleh orang dipercaya terdapa pada sesuatu benda sampai
terbukti ketakbenarannya.
Tentang nilai ada yang membedakan
antara nilai subyektif dan nilai obyektif. Atau ada yang membedakan nilai
perseorangan dan nilai kemasyarakatan. Tetapi penggolongan yang penting adalah
nilai instrinsik dan nilai ekstrinsik. Nilai ekstrinsik adalah sifat baik dari
suatu benda sebagai alat atau sarana untuk sesuatu hal lainnya (
instrumental/contributory) yakni nilai yang bersifat sebagai alat atau
membantu. Nilai instrinsik adalah sifat baik
dari benda yang bersangkutan, atu sebagai sesuatu tujuan, atau demi
kepentingan benda itu sendiri. Sebagai contoh :
Puisi. Bentuk puisi yang terdiri
dari bahasa, diksi baris, sajak, irama, itu disebut nilai ekstrinsik, sedangkan
pesan yang ingin disampaikan kepada pembaca melalui (alat benda ) puisi itu
disebut nilai instrinsik. Tarian damarwulan Minakjonggo merupakan nilai
ekstrinsik, sedang pesan yang ingin disampaikan oleh tarian itu ialah kebaikan
melawan kejahatan merupakan nilai instrinsik.
Apa sebab manusia menciptakan keindahan ?
- Tata nilai yang telah usang
- Kemerosotan zaman
- Penderitaan Manusia
- Keagungan Tuhan
Renungan
Renungan berasal
dari kata renung; artinya diam-diam memikirkan sesuatu, atau memikirkan sesuatu
dengan dalam-dalam. Renungan adalah hasil merenung. Dalam merenung untuk
menciptakan seni ada beberapa teori antara lain : teori pengungkapan, teori metafisik dan teori psikologis.
Teori Pengungkapan.
Dalil teori ini
ialah bahwa “arts is an expresition of human feeling” ( seni adalah suatu
pengungkapan dari perasaan manusia) Teori ini terutama bertalian dengan apa
yang dialami oleh seorang seniman ketika menciptakan karya seni. Tokoh teori
ekspresi yang paling terkenal ialah filsuf Italia Benedeto Croce (1886-1952)
Beliau antara lain menyatakan bahwa “Seni adalah pengungkapan pesan-pesan)
expression adalah sama dengan intuition, dan intuisi adalah pegnetahuan
intuitif yang diperoleh melalui penghayatan tentagn hal-hal individual yang
menghasilkan gambaran angan-angan (images). Dengan demikian pengungkapan itu
berwujud pelbagai gambaran angan-angan seperti misalnya images warna, garis dan
kata. Bagi seseorang pengungkapan berarti menciptakan seni dalam dirinya tanpa
perlu adanya kegiatan jasmaniah keluar. Pengalamam estetis seseorang tidak lain
adalah ekspresi dalam gambaran angan-angan. Seorang tokoh lainnya adalah Leo
Tolstoi dia menegaskan bahwa kegiatan seni aalah memunculkan dalam diri sendiri
suatu perasaan yagn seseorang telah mengalaminya dan setelah memunculkan itu
kemudian dengan perantaraan berbagai gerak, garis, warna, suara dan bentuk yang
diungkapkan dalam kata-kata memindahkan perasaan itu sehingga orang-orang
mengalami perasaan yang sama.
Teori Metafisik
Teori seni yang
bercotak metafisik merupakan salah satu
contoh teori yang tertua, yakni berasal dari Plato yang karya-karyanya untuk
sebagian membahas estetik filsafat, konsepsi keindahan dari teori seni.
Mengenai sumber seni Plato mengungkapkan suatu teori peniruan (imitation
teori). Ini sesuai dengan metafisika Plato yang mendalikan adanya dunia ide
pada tarat yang tertinggi sebgai realita Ilahi. Paa taraf yang lebih rendah
terdapat realita duniawi ini yang merupakan cerminan semu dan mirip realita
ilahi. Dan karyu seni yang dibuat manusia adalah merupakan mimemis (tiruan)
dari ralita duniawi
Teori Psikologis
Para ahli estetik
dalam abad modern menelaah teori-teori seni dari sudut hubungan karya seni dan
alam pikiran penciptanya dengan mempergunakan metode-metode psikologis.
Misalnya berdasarkan psikoanalisa dikemukakan bahwa proses penciptaan seni
adalah pemenuhan keinginan-keinginan bawah sadar dari seseorang seniman. Sedang
karya seni tiu merupakan bentuk terselubung atau diperhalus yang wujudkan
keluar dari keinginan-keinginan itu. Teori lain lagi yaitu teori permainan yang
dikembangkan oleh Fredrick Schiller (1757 -1805) dan Herbert Spencer ( 1820 –
1903 ) menurut Schiller, asal seni
adalah dorongan batin untuk bermain-main (play impulse) yang ada dalam
diri seseorang. Seni merupakan semacam permainan menyeimbangkan segenap
kemampuan mental manusia berhubungan dengan adanya kelebihan energi yang harus
dikeluarkan. Dalam teori penandaan (signification theory) memandang seni
sebagai lambing atau tanda dari perasaan manusia.
Manusia dan Keadilan
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai macam keadilan, keadilan sosial, kejujuran, kecurangan dan
kenyataan yang ada dalam kehidupan serta kaitannya dengan manusia
TIK :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keadilan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan makna keadilan
-
MahaMahasiswa dapat menyebutkan macam-macam keadilan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kejujuran
-
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat kejujuran
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kecurangan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab orang melakukan
kecurangan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam perhitungan dan
pembalasan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang nama
baik
-
Mahasiswa dapat menyebutkan hakekat pemulihan nama baik
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang
pembalasan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan penyebab pembalasan
-
Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh pembalasan
Pengertian
Keadilan
Keadilan menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan
sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua
orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka
masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak
sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keaadilan oleh
Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang
yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates
memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan
tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan
tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab
pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu
Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah
sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah
diyakini atau disepakati.
Menurut pendapat
yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang
seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan
menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah
keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berbagai Macam Keadilan
- Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat
bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man
behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh
yang lainnya disebut keadilan legal
- Keadilan distributive
Aristotele
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama
(justice is done when equels are treated equally).
- Keadilan komutatif
Keadilan ini
bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat
Kejujuran
Kejujuran atau
jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya,
apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada
itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan atau
curang identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan
licik, meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang
diinginkan tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari
hatinya sudah berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa
bertenaga dan berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak,
ingin menimbun kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai
orang yang paling hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat
disekelilingnya hidup menderita. Bermacam-macam sebab orang melakukan
kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek
yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan, aspek peradaban dan aspek teknik.
Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan secara wajar, maka segalanya akan
berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau norma hukum. Akan tetapi, apabila
manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa tamak, iri, dengki, maka manusia
akan melakukan perbuatan yang melanggar norma tersebut dan jadilah kecurangan.
Pemulihan nama baik
Nama baik
merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar
namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga
disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau
boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau
perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain
cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi
orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta
maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku
yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan
kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa
pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan
budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan ialah
suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang
seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang
bersahabat mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh
kecurigaan menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya,
manusia adalah mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus
mematuhi norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena
itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa, maka
manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan hak
dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Manusia dan Keadilan
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai macam keadilan, keadilan sosial, kejujuran, kecurangan dan
kenyataan yang ada dalam kehidupan serta kaitannya dengan manusia
TIK :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keadilan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan makna keadilan
-
MahaMahasiswa dapat menyebutkan macam-macam keadilan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kejujuran
-
Mahasiswa dapat menjelaskan hakekat kejujuran
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kecurangan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab orang melakukan
kecurangan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam perhitungan dan
pembalasan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang nama
baik
-
Mahasiswa dapat menyebutkan hakekat pemulihan nama baik
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang
pembalasan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan penyebab pembalasan
-
Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh pembalasan
Pengertian
Keadilan
Keadilan menurut
Aristoteles adalah kelayakan dalam tindakan manusia. Kelayakan diartikan
sebagai titik tengah antara kedua ujung ekstrem yang terlalu banyak dan terlalu
sedikit. Kedua ujung ekstrem ini menyangkut dua orang atau benda. Bila kedua
orang tersebut mempunyai kesamaan dalam ukuran yang telah ditetapkan, maka
masing-masing orang harus memperoleh benda atau hasil yang sama, kalau tidak
sama, maka masing – masing orang akan menerima bagian yang tidak sama,
sedangkan pelangggaran terjadap proporsi tersebut disebut tidak adil.
Keaadilan oleh
Plato diproyeksikan pada diri manusia sehingga yang dikatakan adil adalah orang
yang mengendalikan diri dan perasaannya dikendalikan oleh akal. Socrates
memproyeksikan keadilan pada pemerintahan. Menurut Socrates, keadilan akan
tercipta bilamana warga Negara sudah merasakan bahwa pemerintah sudah melakukan
tugasnya dengan baik. Mengapa diproyeksikan kepada pemerintah ? sebab
pemerintah adalah pimpinan pokok yang menentukan dinamika masyarakat. Kong Hu
Cu berpendapat bahwa keadilan terjadi apabila anak sebagai anak, bila ayah
sebagai ayah, bila raja sebagai raja, masing-masing telah melaksanakan
kewajibannya. Pendapat ini terbatas pada nilai-nilai tertentu yang sudah diyakini
atau disepakati.
Menurut pendapat
yang lebih umum dikatakan bahwa keadilan itu adalah pengakuan dan pelakuan yang
seimbang antara hak-hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada keharmonisan
menuntuk hak dan menjalankan kewajiban. Atau dengan kata lain, keadilan adalah
keadaan bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi hak nya dan setiap orang
memperoleh bagian yang sama dari kekayaan bersama.
Berbagai Macam Keadilan
- Keadilan legal atau keadilan moral
Plato berpendapat
bahwa keadilan dan hukum merupakan substansi rohani umum dari masyarakat yang
membuat dan menjadi kesatuannya. Dalam masyarakat yang adil setiap orang
menjalankan pekerjaan menurut sifat dasarnya paling cocok baginya ( the man
behind the gun ). Pendapat Plato itu disebut keadilan moral, sedangkan oleh
yang lainnya disebut keadilan legal
- Keadilan distributive
Aristotele
berpendapat bahwa keadilan akan terlaksana bilamana hal-hal yang sama
diperlakukan secara sama dan hal-hal yang tidak sama diperlakukan tidak sama
(justice is done when equels are treated equally).
- Keadilan komutatif
Keadilan ini
bertujuan untuk memelihara ketertiban masyarakat dan kesejahteraan umum.Bagi
Aristoteles pengertian keadilan ini merupakan asas pertalian dan ketertiban
dalam masyarakat. Semua tindakan yang bercorak ujung ekstrem menjadikan
ketidakadilan dan akan merusak atau bahkan menghancurkan pertalian dalam
masyarakat
Kejujuran
Kejujuran atau
jujur artinya apa-apa yang dikatakan seseorang sesuai dengan hati nuraninya,
apa yang dikatakan sesuai dengan kenyataan yang ada. Sedang kenyataan yang ada
itu adalah kenyataan yang benar-benar ada. Jujur juga berarti seseorang bersih
hatinya dari perbuatan-perbuatan yang dilarang oleh agama dan hukum. Untuk itu
dituntut satu kata dan perbuatan, yang berarti bahwa apa yang dikatakan harus
sama dengan perbuatannya. Karena itu jujur berarti juga menepati janji atau
kesanggupan yang terlampir melalui kata-kata ataupun yang masih terkandung
dalam hati nuraninya yang berupa kehendak, harapan dan niat.
Kecurangan
Kecurangan atau curang
identik dengan ketidakjujuran atau tidak jujur, dan sama pula dengan licik,
meskipun tidak serupa benar. Curang atau kecurangan artinya apa yang diinginkan
tidak sesuai dengan hari nuraninya atau, orang itu memang dari hatinya sudah
berniat curang dengan maksud memperoleh keuntungan tanpa bertenaga dan
berusaha. Kecurangan menyebabkan orang menjadi serakah, tamak, ingin menimbun
kekayaan yang berlebihan dengan tujuan agar dianggap sebagai orang yang paling
hebat, paling kaya, dan senang bila masyarakat disekelilingnya hidup menderita.
Bermacam-macam sebab orang melakukan kecurangan. Ditinjau dari hubungan manusia
dengan alam sekitarnya, ada 4 aspek yaitu aspek ekonomi, aspek kebudayaan,
aspek peradaban dan aspek teknik. Apabila keempat asepk tersebut dilaksanakan
secara wajar, maka segalanya akan berjalan sesuai dengan norma-norma moral atau
norma hukum. Akan tetapi, apabila manusia dalam hatinya telah digerogoti jiwa
tamak, iri, dengki, maka manusia akan melakukan perbuatan yang melanggar norma
tersebut dan jadilah kecurangan.
Pemulihan nama baik
Nama baik
merupakan tujuan utama orang hidup. Nama baik adalah nama yang tidak tercela.
Setiap orang menajaga dengan hati-hati agar
namanya baik. Lebih-lebih jika ia menjadi teladan bagi orang/tetangga
disekitarnya adalah suatu kebanggaan batin yang tak ternilai harganya.
Penjagaan nama baik erat hubungannya dengan tingkah laku atau perbuatan. Atau
boleh dikatakan bama baik atau tidak baik ini adalah tingkah laku atau
perbuatannya. Yang dimaksud dengan tingkah laku dan perbuatan itu, antara lain
cara berbahasa, cara bergaul, sopan santun, disiplin pribadi, cara menghadapi
orang, perbuatn-perbuatan yang dihalalkan agama dan sebagainya. Pada hakekatnya
pemulihan nama baik adalah kesadaran manusia akan segala kesalahannya; bahwa
apa yang diperbuatnya tidak sesuai dengan ukuran moral atau tidak sesuai dengan
ahlak yang baik. Untuk memulihkan nama baik manusia harus tobat atau minta
maaf. Tobat dan minta maaf tidak hanya dibibir, melainkan harus bertingkah laku
yang sopan, ramah, berbuat darma dengan memberikan kebajikan dan pertolongan
kepaa sesama hidup yang perlu ditolong dengan penuh kasih sayang , tanpa
pamrin, takwa terhadap Tuhan dan mempunyai sikap rela, tawakal, jujur, adil dan
budi luhur selalu dipupuk.
Pembalasan
Pembalasan ialah
suatu reaksi atas perbuatan orang lain. Reaksi itu dapat berupa perbuatan yang
serupa, perbuatan yang seimbang, tingkah laku yang serupa, tingkah laku yang
seimbang. Pembalasan disebabkan oleh adanya pergaulan. Pergaulan yang bersahabat
mendapat balasan yang bersahabat. Sebaliknya pergaulan yagn penuh kecurigaan
menimbulkan balasan yang tidak bersahabat pula. Pada dasarnya, manusia adalah
mahluk moral dan mahluk sosial. Dalam bergaul manusia harus mematuhi
norma-norma untuk mewujudkan moral itu. Bila manusia berbuat amoral,
lingkunganlah yang menyebabkannya. Perbuatan amoral pada hakekatnya adalah
perbuatan yang melanggar atau memperkosa hak dan kewajiban manusia. Oleh karena
itu manusia tidak menghendaki hak dan kewajibannya dilanggar atau diperkosa,
maka manusia berusaha mempertahankan hak dan kewajibannya itu. Mempertahankan
hak dan kewajiban itu adalah pembalasan.
Manusia dan Pandangan Hidup
TIU :
Mahsiswa dapat memahami dan
mengerti tentang pandangan hidup, cita-cita, kebajikan, keyakinan, usaha atau
perjuangan, langkah-langkah pandangan hidup serta kaitannya dengan manusia
dalam kehidupannya
TIK
Pengertian pandangan hidup dan ideologi
Pengertian pandangan hidup dan ideologi
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pandangan hidup
-
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam sumber
pandangan hidup
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pandangan hidup muslim
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ideologi
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang
cita-cita
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian tentang
kebajikan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan makna kebajikan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan faktor-faktor yang
menentukan tingkah laku seseorang
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian usaha/perjuangan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 aliran filsafat
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keyakinan atau
kepercayaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik
Pengertian
Pandangan hidup
Setiap manusia
mempunyai pandangan hidup. Pandangan hidup itu bersifat kodrati karena ia
menentukan masa depan seseorang. Pandangan hidup artinya pendapat atau
pertimbangan yang dijadikan pegangan, pedoman, arahan, petunjuk hidup di dunia.
Pendapat atau pertimbangan itu merupakan hasil pemikiran manusia berdasarkan
pengalaman sejarah menurut waktu dan tempat hidupnya. Dengan demikian pandangan
hidup itu bukanlah timbul seketika atau dalam waktu yang singkat saja,
melainkan melalui proses waktu yang lama dan terus menerus, sehingga hasil
pemikiran itu dapat diuji kenyataannya. Hasil pemikiran itu dapat diterima oleh
akal, sehingga diakui kebenarannya. Atas dasar itu manusia menerima hasil
pemikiran itu sebagai pegangan, pedoman, arahan, atau petunjuk yang disebut
pandangan hidup. Pandangan hidup berdasarkan asalnya yaitu terdiri dari 3 macam
:
- Pandangan hidup yang berasal dari agama yaitu pandangan hidup yang mutlak kebenarannya
- Pandangan hidup yang berupa ideology yang disesuaikan dengan kebudayaan dan norma yang terdapat pada suatu Negara
- Pandangan hidup hasil renungan yaitu pandangan hidup yang relatif kebenarannya.
Apabila pandangan
hidup itu diterima oleh sekelompok orang sebagai pendukung suatu organisasi,
maka panandangan hidup itu disebut
ideology. Pandangan hidup pada dasarnya mempunyai unsure-unsur yaitu : cita-cita, kebajikan, usaha,
keyakinan/kepercayaan. CIta-cita ialah apa yang diinginkan yang mungkin dapat
dicapai dengan usaha atau perjuangan. Tujuan yang hendak dicapai ialah
kebajikan, yaitu segala hal yang baik yang membuat manusia makmur, bahagia,
damai, tentram. Usaha atau perjuangan adalah kerja keras yang dilandasi
keyakinan/kepercayaan. Keyakinan/kepercayaan diukur dengan kemampuan akal,
kemampuan jasmana, dan kepercayaan kepada Tuhan.
cita-cita,
Menurut kamus umum
bahasa Indonesia cita-cita adalah keinginan, harapan, tujuan yang selalu ada
dalam pikiran. Baik keinginan, harapan, maupun tujuan merupakan apa yang mau
diperoleh seseorang pada masa mendatang. Dengan demikian cita-cita merupakan
pandangan masa depan, merupakan pandangan hidup yang akan dating. Pada umumnya
cita-cita merupakan semacam garis linier yang makin lama makin tinggi, dengan
perkataan lain : cita-cita merupakan keinginan, harapan, dan tujuan manusia
yang makin tinggi tingkatannya.
Apabila cita-cita
itu tidak mungkin atau belum mungkin terpenuhi, maka cita-cita itu disebut
angan-angan. Disini persyaratan dan
kemampuan tidak/belum dipenuhi sehingga usaha untuk mewujudkan cita-cita itu
tidak mungkin dilakukan. Antara masa sekarang yang merupakan realita dengan
masa yang akan dating sebagai ide atau cita-cita terdapat jarak waktu. Dapatkan
seseorang mencapai apa yang dicita-citakannya tergantung dari 3 faktor; pertama
factor manusia yang memiliki cita-cita, kedua kondisi yang dihadapi selama
mencapai apa yang dicita-citakannya dan ketiga seberapa tinggikah cita-cita
yang hendak dicapai.
Kebajikan
Kebajikan atau
kebaikan atau perbuatan yang mendatangkan kebaikan pada hakekatnya sama dengan
perbuatan moral, perbuatan yagn sesuai dengan norma-norma agama dan etika.
Manusia berbuat baik, karena menurut kodratnya manusia itu baik, mahluk bermoral.
Atas dorongan suara hatinya manusia cenderung berbuat baik.. Sebagai mahluk
pribadi, manuda dapat menentukan sendiri apa yang baik dan apa yang buruk. Baik
dan buruk itu ditentukan oleh suara hati. Suara hati adalah semacam bisikan
didalam hati yang mendesak seseorang, untuk menimbang dan menentukan baik
buruknya suatu perbuatan, tindakan atau tingkah laku. Jadi suara hati dapat
merupakan hakin untuk diri sendiri.
Suara hati selalu memilik yang baik,
sebab itu ia selalu mendesak orang untuk berbuat yang baik bagi dirinya. Oleh
karena itu, kalau seseorang berbuat sesuatu sesuai dengan bisikan hatinya, maka
orang tersebut perbuatannya pasti baik. Jadi berbuat dan bertindak menurut
suara hati, maka tindakan itu adalah baik. Jadi baik atau buruk itu dilihat
menurut suara hati sendiri. Meskipun demikian harus dinilai dan diukur menurut
suatu atau pendapat umum. Jadi kebajikan adalah perbuatan yang sesuai dengan
suara hati kita, suara hati masyarakat dan hukum Tuhan. Kebajikan manusia nyata
dan dapat dirasakan dalam tingkah lakunya, karena tingkah laku bersumber pada
pandangan hidup, maka setiap orang memiliki tingkah laku sendiri-sendiri,
sehingga tingkah laku setiap orang berbeda-beda. Faktor-faktor yang
mempengaruhi tingkah laku seseorang adalah: factor pembawaan, factor lingkungan
dan pengalaman.
Usaha/perjuangan
Usaha /perjuangan
adalah kerja keras untuk mewujudkan cita-cita. Kerja keras itu dapat dilakukan
dengan otak/ilmu maupun denan tenaga/jasmani, atau dengan kedua-duanya. Kerja
keras pada dasarnya menghargai dan meningkatkan harkat dan martabat manusia.
Untuk bekerja keras manusia dibatasi oleh kemampuan, karena kemampuan terbatas
timbul perbedaan tingkat kemakmuran antara manusia satu dan manusia lainnya,
keyakinan/kepercayaan.
Keyakinan/kepercayaan
yang menjadi dasar pandangan hidup berasal dari akal atau kekuasaan Tuhan.
Menurut Prof.Dr.Harun Nasution, ada 3 aliran filsafat yaitu
aliran naturalisme; hidup manusia itu dihubungkan dengan
kekuatan gaib yang merupakan kekuatan tertinggi. Kekuatan gaib itu dari nature,
dan itu dari Tuhan. Tetapi yang tidak percaya pada Tuhan, nature itulah yang
tertinggi. Aliran naturalisme berisikan spekulasi mungkin ada Tuhan mungkin
juga tidak ada
aliran intelektualisme; dasar aliran ini adalah logika/akal.
Manusia mengutamakan akal. Dengan akal manusia berpikir, mana yang benar
menurut akal itulah yang baik, walaupun bertentangan dengan kekuatan hati
nurani. Manusia yakin bahwa dengan kekuatan piker (akal) kebajikan itu dapat
dicapai dengan sukses. Dengan akal diciptakan teknologi, teknologi adalah alat
Bantu mencapai kebajikan yang maksimal, walaupun mungkin teknologi memberi
akibat yang bertentangan dengan akal. Apabila aliran ini dihubungkan dengan
pandangan hidup, maka keyakinan manusia itu bermula dari akal. Jadi pandangan
hidup ini dilandasi oleh keyakinan kebenaran yang diterima akal.Benar menurut
akal itulah yang baik. Manusia yakin bahwa kebajikan hanya dapat diperoleh
dengan akal (ilmu dan teknologi). Pandangan hidup ini disebut liberalisme.
Kebebasan akal menimbulkan kebebasan bertingkah laku dan berbuat, walaupun
tingkah lakudan perbuatannya itu bertentangan dengan hati nurani. Kebebasan
akal lebih ditekankan pada setiap individu. Karena itu individu yang berakal
(berilmu dan berteknologi) dapat menguasai individu yang berpikir rendah
(bodoh)
aliran
gabungan. Dasar aliran ini idalah kekuatan gaib dan juga akal. Kekuatan
gaib artinya kekuatan yang berasal dari Tuhan, percaya adanya Tuhan sebagai
dasar keyakinan. Sedangkan akal adalah dasar kebudayaan, yang menentukan benar
tidaknya sesuatu. Segala sesuatu dinilai dengan akal, baik sebagai logika
berpikir maupun sebagai rasa (hati nurani). Jadi apa yang benar menurut logika
berpikir juga dapat diterima oleh hati nurani. Apabial aliran ini dihubungkan
dengan pandangan hidup, maka akan timbil dua kemungkinan pandangan hidup.
Apabila keyakinan lebih berat didasarkan pada logika berpikir, sedangkan hati
nurani dinomorduakan, kekuatan gaib dari Tuhan diakui adanya tetapi tidak
menentukan, dan logika berpikir tidak ditekankan pada logika berpikir individu,
melainkan logika berpikir kolektif (masyarakat), pandangan hidup ini disebut
sosialisme. Apabila dasar keyakinan itu kekuatan gaib dari Tuhan dan akal,
kedua-duanya mendasari keyakinan secara berimbang, akan dalam arti baik sebagia
logika berpikir maupun sebagai daya rasa (hati nurani), logika berpikir baik
secara individual maupun secara kolektif panangan hidup ini disebut
sosialisme-religius. Kebajikan yang dikehendaki adalah kebajikan menurut logika
berpikir dan dapat diterima oleh hati nurani, semuanya itu berkat karunia
Tuhan.
Langkah-langkah
berpandangan hidup yang baik :
- mengenal
- mengerti
- menghayati
- meyakini
- mengabdi
- mengamankan
Manusia dan Tanggungjawab
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang tanggung jawab,
macam-macam tanggung jawab, pengabdian atau pengorbanan, serta kaitannya
denngan manusia dalam kehidupannya
TIK :
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pngertian tanggung jawab
-
Mahasiswa dapat menjelaskan makna tanggung jawab
-
Mahasiswa dapat menyebutkan jenis-jenis tanggung jawab
-
Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh pada tiap-tiap
jenis tanggung jawab
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pengabdian
-
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam pengabdian
-
Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh pengabdian dalam
kehiidupan sehari-hari
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian pengorbanan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan macam-macam pengorbanan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan akibat dari pengorbanan
Mahasiswa dapat menuliskan 1 contoh tentang pengorbanan
Tanggungjawab
Tanggungjawb
adalah keadaan wajib menanggung segala sesuatunya. Sehingga bertanggungjawab
adalah kewajiban menanggung, memikul jawab, menanggung segala sesuatunya, atau
memberikan jawaban dan menanggung akibatnya. Tanggungjawab adalah kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang disengaja maupun yang tidak
disengaja. Tanggungjawab juga juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran
akan kewajibannya. Seseorang mau bertanggungjawab karena ada kesadaran atau
keinsafan atau pengertian atas segala perbuatan dan akibatnya dan atas
kepentingan pihak lain. Timbulnya tanggungjawab itu karena manusia itu hidup
bermasyarakat dan hidup dalam lingkungan alam. Tanggungjawab itu bersifat
kodrati, artinya sudah menjadi bagian kehidupan manusia, bahwa setiap manusia
pasti dibebani dengan tanggungjawab. Apabila ia tidak mau bertanggungjawab,
maka akan ada pihal lain yang memaksa tanggungjawab itu. Dengan demikian
tanggungjawab itu dapat dilihat dari dua sisi, yaitu dari sisi pihak yang berbuat
dan dari sisi kepentingan pihak lain. Dari sisi pembuat ia harus menyadari
akibat perbuatannya itu, dengan demikian ia sendiri pula yang harus memulihkan
ke dalam keadaan baik. Daari sisi pihak lain, apabila si pembuat tidak mau
bertanggungjawab, pihak lain yang akan memulihkan baik dengan cara individual
maupun dengan cara masyarakat.
Apabila dikaji, tanggungjawab itu
adalah kewajiban atau beban yang harus dipikul atau dipenuhi sebagai akibat
dari pebuatan pihak yang berbuat, atau sebagai akibat dari perbuatan pihak
lain, atau sebagai pengabdian pada pihak lain. Kewajiban atau beban itu
ditujukan untuk kebaikan pihak yang berbuat sendiri atau pihak lain dengan
keseimbangan, keserasian keselarasan antara sesama manusia, antara manusia dan lingkungan, antara manusia dan
Tuhan selalu dipelihara dengan baik. Tanggungjawab itu cirri manusia beradab
(berbudaya). Manusia merasa bertanggungjawab karena ia menyadari akibat baik
atau buruk perbuatannya itu, dan menyadari pula bahwa pihak lain memerlukan
pengabdian atau pengorbanannya. Untuk memperoleh atau meningkatkan kesadaan
bertanggungjawab perlu ditempuh usaha melalui pendidikan, penyuluhan,
keteladanan, dan takwa terhadap Tuhan.
Macam-macam
Tanggungjawab :
- Tanggungjawab terhadap diri sendiri
- Tanggungjawab terhadap Keluarga
- Tanggungjawab terhadap masyarakat
- Tanggungjawab terhadap bangsa / negara
- Tanggungjawab terhadap Tuhan
Pengabdian dan Pengorbanan
Wujud
tanggungjawab juga berupa pengabdian dan pengorbanan. Pengabdian dan pegorbanan
adalah perbuatan baik untuk kepentingan manusia itu sendiri. Pengabdian adalah
perbuatan baik yang berupa pikiran, pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan
kesetiaan, cinta kasih sayang, norma, atau satu ikatan dari semua itu dilakukan
dengan ikhlas. Pengabdian itu pada hakekatnya adalah rasa tanggungjaab. Apabila
orang bekerja keras sehari penuh untuk mencapai kebutuhan, hal itu berarti
mengabdi keapada keluarga. Manusia tidak
ada dengan sendirinya, tetapi merupakan mahluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi kepada Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada uhan, dan merupakan perwujudan tanggungjawab kepad Tuhan.
Pengorbanan
berasal dari kata korban atau kurban yang berarti persembahan, sehingga
pengorbanan berarati pemberian untuk menyatakan kebaktian. Dengan demikian
pengorbanan yang bersifat kebaktian itu mengandung keikhalasan yangtidak
menganadung pamrih. Suatu pemberian yang didasarkan atas kesadaran moral yang
tulus ikhlas semata-mata. Perbedaan antara pengabdian dan pengorbanan tidak
begitu jelas. Karena adanya pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara sesame
kawan sulit dikatakan pengabdian karena kata pengabdian mengandung arti lebih
rendah tingkatannya, tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga diterapkan kepaa
sesame teman..
Pengorbanan
merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan dapat berupa harta benda, pikiran
dan perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya. Pengorbanan diserahkan secara
ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, tanpa ada transaksi, kapan sja
diperlukan. Pengabdian lebih banyak menunjuk pada perbuatan sedangkan
pengorbanan lebih banyak menunjuk pada pemberian sesuatu misalnya berupa
pikiran, perasaan, tenaga, biaya. Dalam pengabdian selalu dituntut pengorbanan,
tetapi pengorbanan belum tentu menuntut pengabdian.
Manusia dan Kegelisahan
TIU :
Mahasiswa dapat memahami dan mengerti tentang berbagai macam kegelisahan, sebab-sebab orang
kelisa, keterasingan , kesepian, dan usaha-usaha mengatasi kegelisahan/ ketidak
pastian serta kaitannya dengan manusia dalam kehidupannya
TIK :
Pengertian kegelisahan
-
Mahasiswa dapat mejelaskan pengertian kegelisahan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 macam kecemasan yang
menimpa manusia
-
Mahasiswa dapat menyebutkan sebab-sebab orang gelisa
-
Mahasiswa dapat menyebutkan usaha-usaha mengatasi
kegelisahan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian keterasingan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan penngertian kesepian
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 macam-macam penyebab
terjadinya kesepian
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian ketidak pastian
-
macam-macam penyebab terjadinya ketidak pastian
-
Mahasiswa dapat menyebutkan usaha-usaha mengatasi
ketidak pastian
Pengertian
Kegelisahan
Kegelisahan berasal dari
kata gelisah, yang berarti tidak tenteram hatinya, selalu merasa kwatir tidak
tenang, tidak sabar, cemas. Sehingga kegelisahan merupakan hal yang
menggambarkan seseorang tidak tentram hati maupun perbuatannya, merasa kwatir,
tidak tenang dalam tingkah lakunya, tidak sabar ataupun dalam kecemasan.
Kegelisahan hanya dapat diketahui dari gejala tingkah laku atau gerak gerik
seseorang dalam situai tertentu. Kegelisahan merupakan salah satu ekspresi
kecemasan. Karena itu dalam pengertian sehari-hari kegelisahan juga diartikan
kecemasan, kekwatiran ataupun ketakutan. Masalh kecemasan atau kegelisahan berkaitan
juga dengan masalah frustasi, yang secara definisi dapat disebutkan, bahwa
seseorang mengalami frustasi karena pa yang diinginkan tidak tercapai. Sigmund
Freud ahli psikoanalisa berpendapat, bahwa ada tiga macam kecemasan yang
menimpa manusia yaitu kecemasan kenyataan (obyektif), kecemasan neorotik dan
kecemasan moril.
Kecemasan
obyektif adalah suatu pengalaman perasaan sebagai akibat
pengamatan atau suatu bahaya dalam dunia luar. Bahaya adalah sikap keadaan
dalam lingkungan seseorang yang mengancam utnuk mencelakakannya. Pengalaman
bahaya dan timbulnya kecemasan mungkin dari sifat pembawaan, dalam arti kata,
bahwa seseorang mewarisi kecenderungan untuk menjadia takut kalau ia berada
dekat dengan benda-benda tertentu dalam keadaan tertentu dari lingkungan..
Kecemasan
neorotis timbul karena pengamatan tentang bahaya dari naluriah
Menurut Sigmund Freud kecemasan ini dibagi tiga macam yakni; kecemasan yang
timbul karena penyesuaian diri dengan lingkungan, bentuk ketakutan yang
irasional (phobia) dan rasa takut lain karena gugup, gagap dan sebaganya.
Kecemasan
moril disebabkan karena pribadi seseorang. Tiap pribadi
memiliki bermacam=macam emosi atnra lain: isri, dengki, marah, gelisah, cinta,
rasa kurang. Semua itu merupakan sebagian dari pernyataan individu secara
keseluruhan berdasarkan konsep yang kurang sehat. Sikap seperti itu sering
membuat orang merasa kwatir, cemas, takut gelisah dan putus asa.
Bila dikaji sebab-sebab
orang gelisah adalah karena hakekatnya orang takut kehilangan hak-haknya. Hal
itu adalah akibat dari suatu ancaman, baik ancaman dari dalam maupun dari luar.
Mengatasi kegelisahan ini pertama-tama dimulai dari diri kita sendiri, yaitu
kita harus bersikap tenang. Dengan sikap tenang kita dapat berpikir tenang,
sehingga segala kesulitan dapat kita atasi.
Keterasingan
Keterasingan berasal dari kata terasing,
dan kata itu adalah dari kata dasar asing. Kata asing berarti sendiri, tidak
dikenal, sehingga kata terasing berarti, tersisihkan dari pergaulan,
terpisahkan dari yang lain, atau terpencil. Jadi kata terasing berarti hal-hal
yang berkenaan dengan tersisihkan dari pegaulan, terpencil atau terpisah dari
yang lain. Keterasingan adalah bagian hidup manusia. Sebentar atau lama, orang
pernah mengalami hidup dalam keterasingan sudah tentu dengan sebab dan kadar
yang berbeda satu sama lain. Yang menyebabkan orang berada dalam keterasingan
ialah perilakunya yang tidak dapat diterima atau tidak dapat dibenarkan oleh
masyarakat, atau kekurangan yang aa pada diri seseorang, sehingga ia tida dapat atau sulit menyesuaikan diri dalam
masyarakat.
Kesepian
Kesepian berasal dari kata sepi yang
berarti sunyi atau lengang, sehingga kata kesepian berarti merasa sunyi atau
lengang, tidak berteman. Setiap orang pernah mengalami kesepian, karena
kesepian bagian hidup manusia. Lama rasa sepi itu bergangung pada mental orang
dan kasus penyebabnya. Bermacam sebab terjadinya kesepian, frustasi dapat
mengakibatkan kesepian. Jadi kesepian
itu akibat dari keterasingan. Keterasingan akibat sikap sombong, angkuh,
kaku, keras kepala, sehingga dijauhi teman-teman sepergaulannya.
Ketidakpastian
Ketidak pastian berasal dari kata tidak
pasti artinya tidak menentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, tanpa arah yang jelas, tanpa asal-usul yang jelas.
Ketidak pastian artinya keadaan yang pasti, tidak tentu, tidak dapat
ditentukan, tidak tahu, keadaan tanpa arah yang jelas, keadaan tanpa asal-usul
yang jelas itu semua adalah akibat pikirannya tidak konsentrasi. Ketidak
konsentrasian disebabkan oleh berbagai sebab, yang jelas pikirannya kacau.
Beberapa sebab orang tak dapat berpikir dengan tidak pasti ialah :
- obsesi
- phobia
- kompulasi
- hysteria
- delusi
- halusinasi
- keadaan emosi
Untuk dapat menyembuhkan keadaan itu
bergantung pada mental si penderita. Andaikata penyebabnya sudah diketahui,
kemungkinan juga tidak dapat sembuh. Bila hal itu terjadi, maka jalan yang
paling baik bagi penderita diajak pergi sendiri ke psikolog.
Manusia dan Harapan
TIU :
Mahaiswa dapat memahami dan
mengerti tentang harapan, sebab manusia mempunya harapan, doa, kepercayaan dan
usaha untuk meningkatkan kepercayaan serta kaitannya dengan manusia dalam
kehidupannya
TIK :
.
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengeertian harapan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan persamaan harapan dan
cita-cita
-
MahMahasiswa dapat menyebutkan penyebab manusia
mempunyai harapan
-
Mahasiswa dapat menjelaskan pengertian kepercayaan
-
Mahasiswa dapat menyebutkan 3 teori kebenaran
-
Mahasiswa dapat membedakan 4 kepercayaan
- Mahasiswa dapat menyebutkan usaha manusia
untuk meningkatkan rasa percaya kepada Tuhannya
Harapan
Setiap
manusia mempunyai harapan. Manusia yang tanpa harapan berarti manusia itu mati
dalam hidup. Orang yang akan meninggal sekalipun mempunyai harapan, biasanya
berupa pesan-pesan kepada ahli warisnya. Harapan bergantung paa pengetahuan,
pengalaman, lingkungan hidup dan kemampuan masing-masing. Berhasil atau
tidaknya suatu harapan tergantung pada
usaha orang yang mempunyai harapan. Harapan harus berdasarkan kepercayaan, baik
kepercayaan pada diri sendiri, maupun kepercayaan kepada Tuhan yang maha esa.
Agar harapan terwujud, maka perlu usaha dengan sungguh-sungguh. Bila
dibandingkan dengan cita-cita, maka harapan mengandung pengertian tidak terlalu
muluk, sedangkan cita-cita pada umumnya perlu setinggi bintar. Antara harapan
dan cita-cita terdapat persamaan yaitu : keduanya menyangkut masa depan karena
belum terwujud, pada umumnya dengan cita-cita maupun harapan orang menginginkan
hal yang lebih baik atau meningkat.
Menurut
kodratnya manusia itu adalah mahluk sosial. Setiap lahir ke dunia langsung
disambut dalam suatu pergaulan hidup, yakni ditengah suatu keluarga dan anggota
masyarakat lainnya. Ada dua hal yang mendorong manusia hidup dalam pergaulan
manusia lain yaitu dorongan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup.
Menurut
Maslow sesuai dengan kodrat dan dorongan kebutuhan hidup itu maka manusia
mempunyai harapan. Pada hakekatnya harapan itu adalah keinginan untuk memenuhi
kebutuhan hidupnya. Sesuai dengan kodratnya harapan manusia atau kebutuhan
manusia itu adalah :
1. kelangsugnan
hidup
2. keamanan
3. hak
dan kewajiban mencintai dan dicintai
4. diakui
lingkungan
5. perwujudan
cita-cita
Kepercayaan
Kepercayaan
berasal dari kata percaya artinya mengakui atau meyakini akan kebenaran.
Kepercayaan adalah hal-hal yang berhubungan dengan pengakuan atau keyakinan
akan kebenaran. Dasar kepercayaan itu adalah kebenaran. Kebenaran atau benar
amat penting bagi manusia. Setiap orang mendambakannya, karena ia mempunyai
arti khusus bagi hidupnya. Ia merupakan focus dari segala pikiran, sikap dan
perasaan. Dalam tingkah laku, perbuatan manusia selalu hati-hati agar mereka
tidak menyimpang dari kebenaran. Manusia sadar bahwa ketidak benaran dalam
bertindak, berucap dapat mencemarkan atau menjatuhkan namanya.
Dr
Yuyun suriasumantri dalam bukunya filsafat ilmu mengemukakan tiga teori tentang
kebenaran :
1. teori
koherensi; suatu pernyataan dianggap benar bila pernyataan itu bersifat koheren
atau konsisten dengan pernyataan – pernyataan sebelumnya yang dianggap benar.
Misalnya setiap manusia pasti mati. Paul manusia. Paul pasti mati.
2. teori
korespondensi’ teori yang menyatakan bahwa suatu pernyataan benar bila materi
pengetahuan yang dikandung penyataan itu berkorespondesni (berhubungan dengan)
obyek yagn dituju oleh pernyataan tersebut.
3. teori
pragmatis’ Kebenaran suatu pernyataan diukur dengan criteria apakah pernyataan
tersebut bersifat fungsional dalam kehidupan praktis
Dasar
kepercayaan adalah kebenaran, sumber kebenaran adalah manusia. Kepercayaan itu
dapat dibedakan atas :
- kepercayaan pada diri sendiri
- kepercayaan padaorang lain
- kepercayaan pada pemerintah
- kepercayaan pada Tuhan
Tanggungjawab
terhadap
Tidak ada komentar:
Posting Komentar